Kejahatan seksual pada anak menjadi sorotan
pemberitaan media beberapa waktu lalu. Kondisi seperti ini menimbulkan
keresahan bagi orang tua yang memiliki anak-anak balita dan TK. Hal ini
dikarenakan anak-anak belum memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari
kejahatan tersebut.
Pada dasarnya setiap orang tua
selalu berupaya menjaga anak-anaknya agar terhindar dari kejahatan seksual.
Namun, pengawasan orang tua pada anak sangatlah terbatas. Ada kalanya anak melakukan
rutinitas di luar rumah. Tentu orang tua wajib memberikan bekal pengetahuan keselamatan
bagian tubuh pada anak.
Sayangnya, orang tua belum memahami
cara terbaik untuk mengajarkan anak dalam mencegah kejahatan seksual. Mereka
juga tidak tahu bagaimana cara menumbuhkan kesadaran anak untuk lebih mengenali
dan menjaga tubuhnya.
Maka, buku Badanku Milikku,
Pengenalan Bagian Tubuh untuk Mencegah Kejahatan Seksual pada Anak perlu
dimiliki para orang tua yang memiliki anak balita dan guru TK.
Umumnya pelaku pernah mengalami
kejahatan seksual dan tidak mendapat terapi penyembuhan. Ada 3 prinsip bioetika
yang berisi bahwa orang dewasa harus memperlakukan anak-anak dengan prinsip:
1. Jangan Membahayakan
2. Hargailah Orang lain
3. Badan Orang Lain Adalah Milik Si Pemilik Badan
Hilangnya ketiga prinsip ini pada orang dewasa
dapat berpotensi untuk melakukan kejahatan seksual pada anak-anak yang tidak
berdaya (hal 5).
Kejahatan seksual ini dapat
terungkap melalui komunikasi anak dan orang tua. Ada alasan anak terlambat
melapor bahkan tidak melapor pada orang tua karena anak mengalami kesulitan
dalam menjelaskannya. Alasan lainnya, anak diberikan ancaman pada pelaku
sehingga takut memberikan penjelasan pada siapapun. Anak pada usia dini belum
mengerti aktivitas seksual dan belum dapat membuat kalimat koheren untuk
menggambarkan kejadian yang dialaminya (hal 6)
Buku ini menyediakan data-data
kasus kekerasan seksual yang memprihatinkan. Data yang tersedia berupa rentang
usia anak yang mengalami kejahatan seksual. Mirisnya lagi berdasarkan data
tersebut pelaku kebanyakan berasal dari lingkungan terdekat anak. Maka, kita
harus berperan aktif dengan mengajarkan anak mengenali bagian tubuhnya termasuk
bagian terlarang yang tidak boleh disentuh paksa oleh orang lain (hal.7).
Buku ini sengaja dibuat dalam
bentuk tipis dan gambar berwarna untuk menarik perhatian anak-anak. Tiga belas
ilustrasi gambar melengkapi buku ini dengan keterangannya yang berisi bahasa
yang mudah dipahami anak-anak. Salah satu gambarnya menunjukkan anak yang
tengah bermain ayunan. Keterangan di bagian bawah gambar tersebut berbunyi,
“Badanku milikku| Aku senang bermain ayunan| Orang lain tidak boleh pegang dan
jadikan mainan, bagian badanku yang mama bilang terlarang (hal 22).
Semoga dengan membaca buku ini
dapat membantu orang tua untuk mengajarkan sedini mungkin pengenalan bagian
tubuh anak. Lebih lanjut lagi, diharapkan timbul kesadaran pada anak-anak untuk
menjaga bagian tubuhnya yang harus dilindungi dari orang di sekitar mereka.
Diresensi Adila Rarasthika, mahasiswi Biologi
Universitas Negeri Jakarta.
Judul
: Badanku Milikku
Penulis : Prof. Etty Indriati, Ph.D.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : April 2014
Tebal : 24 Halaman
Harga : Rp. 50.000,-
ISBN : 978-602-03-0544-8
Penulis : Prof. Etty Indriati, Ph.D.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : April 2014
Tebal : 24 Halaman
Harga : Rp. 50.000,-
ISBN : 978-602-03-0544-8
wah, kudu beli dan baca buku keren ini deh
BalasHapusbtw blognya udah saya folow ya...
wah terima kasih, Kak sudah mau memfollow newbie seperti saya.
BalasHapusJadi buku ini bisa dibaca bareng si anak ya Dila? ilustrasinya aman untuk anak-anak?
BalasHapusbisa banget, Mbak Dewi. Ilustrasinya pas buat anak-anak. Ini buku tipiis banget dan bahasanya ringan.
Hapus